Seminar Rekayasa Teknologi (SEMRESTEK) 2023 merupakan seminar nasional tahunan yang diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas Pancasila, untuk mempertemukan ilmuwan, akademisi, periset, perekayasa, praktisi industri dan kalangan pemerintah untuk saling bertukar informasi dan berbagi pengalaman guna menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis. Kegiatan melibatkan akademisi dan praktisi yang ditunjukkan dengan hadirnya 10 perusahaan sebagai sponsor kegiatan, yaitu dari; PT. Arcon Radian Abadi, PT. Bauer Pratama Indonesia, Perkumpulan Pengusaha Pelaksana Kontraktor Dan Konstruksi Indonesia (PERPEKONI), Perkumpulan Ahli Sipil Teknik Indonesia (PASTI), Perkumpulan Tenaga Ahli Manajemen (PRATAMA), PT. Eka Bogainti (Hokben), PT. Gala Cipta Mas, Kembarindo Interior Design & Furniture, PT. Adikarya Rylyn, PT. Consulindo.
Keynote Speaker pada acara SEMRESTEK 2023 adalah Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, PhD (Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital IKN Nusantara) beserta dengan sambutan Welcoming Speech dari Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si., FCBArb (Rektor Universitas Pancasila) dan Opening Speech dari Dr. (HC). Ir. Siswono Yudo Husodo (Ketua Pembinan YPPUP). Closing Remark dari Dr. Ir. Budhi Muliawan Suyitno, IPM (Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila). Acara SEMRESTEK 2023 ini juga mengundang beberapa Speaker yaitu Prof. Dr. Ir. Walter Timo de Vries (Technical University of Munich, Germany); Prof. Dr. Ir. Jonbi, MT., MM.,M.Si, Inv (Universitas Pancasila); Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, M.STr, IPU (Ketua Masyarakat Perkeretaapian Indonesia/ MASKA), dan Ir. Resdiansyah ST.,MT.,Ph.D (Vice President of Intelligent Transportation System (ITS) Indonesia).
Dalam pembukaannya, Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, SH., M.Si., FCBArb mengatakan kota sebagai fenomena terbesar abad 21, terus berkembang struktur dan komposisinya. Kurun waktu 65 tahun terjadi pergeseran populasi deka ke kota, hal itu membuat beban kota makin berat dengan tantangan dan degradasi lingkungan, kemacetan, infrastruktur, sanitasi yang menurun. Seminar nasional ini, sebagai seminar berskala nasional diharapkan memberi manfaat bagi pengembangan kota di masa mendatang.
DR (HC) Ir. Siswono Yudo Husodo sebagai Ketua Pembina Yayasan Universitas Pancasila, menyatakan bahwa dirinya memiliki pengalaman puluhan tahun dalam pengembangan kota baru di Indonesia, sebagai seorang developer, memiliki pengalaman bahwa pemerintah seringkali tertinggal dalam membangun infrastruktur dibandingkan kemampuan masyarakat mengembangkan rumah dan lingkungan, sehingga infrastruktur seringkali tidak terencana dengan baik. Ketimpangan infrastrukrue juga terjadi karena pembangunan yang hanya terpusat di Pulau Jawa, persebaran penduduk sangat perlu, mengingat bahwa Indonesia terdiri dari tibuan pulau, dengan lima pulau terbesar; Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Karenanya gagasan Presiden Soekarno untuk memindahkan ibukota Negara, yang baru terlaksana di era Presiden Joko Widodo, sangat tepat, untuk menyebarkan penduduk, bahkan secara pribadi, Ir Siswono bahkan mengusulkan agar tiap 200 tahun, ibukota dipindahkan secara bergilir ke pulau-pulau besar lainnya
Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc, PhD yang mengemban jabatan Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital IKN Nusantara, menyatakan bahwa IKN yang dikembangkan akan memberi Kontribusi Aktif Indonesia dalam Tiga Kampanye Global: BIODIVERSITY-berupa Melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati nusantara, CLIMATE CHANGE-Nusantara berperan penting dalam memastikan tujuan netral karbon pada tahun, SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS-Nusantara akan memiliki Voluntary Local Review (VLR) sendiri untuk melacak pencapaian SDGs di tingkat lokal, dan mempercepat pencapaian Agenda Berkelanjutan PBB 2030.
Ir. Resdiansyah ST.,MT.,Ph.D yang menjabat sebagai Vice President of Intelligent Transportation System (ITS) Indonesia dalam paparannya menyatakan bahwa: Teknologi Sistem Cerdas Dan Jaringan Pendukung Yang Menghubungkan Seluruh Infrastruktur Kota Modern diterapkan di Ibukota Negara Nusantara merupakan system yang bertujuan untuk menjadikan IKN sebagai Kota Dunia– menjadi kota berkelanjutan dan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi Indonesia. System smart city diterapkan dengan digitalisasi infrastruktur di IKN, akan mewujudkan IKN sebagai sebuah kota yang terencana dan cerdas.
Paparan dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasila Prof. Dr. Ir. Jonbi, MT., MM.,M.Si, Inv, menyatakan perlunya Material Canggih yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di kota berkelanjutan, selain itu pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara yang futuristic dan ramah lingkungan diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi baru di IKN sehingga perlu dipastikan berjalan seimbang dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal, bukan malah meminggirkannya. Sebagai penutup, prof Jonbi menyarankan agar para Stakeholder perlu memberikan prioritas penggunaan teknologi dan material hasil invensi bangsa sendiri untuk pembangunaan kota berkelanjutan. Penggunaan material maju Impor, perlu dikombinasikan dengan material lokal, Peningkatan pengetahuan SDM Pekerja proyek dan Masyarakat lokal agar dapat berkontribusi dalam pembangunan
Dr. Ir. Hermanto Dwiatmoko, M.STr, IPU yang menjabat Ketua Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA) menyampaikan makalah bertema “Transportasi Massa Dan Logistik Menuju Kota Berkelanjutan”, menyatakan Kereta api sebagai transportasi masa depan di Indonesia, dengan berbagai tantangan dan perkembangannya. Kereta api menyediakan layanan transportasi yang andal, efisien, berkapasitas tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan masa depan mobilitas penduduk dengan dampak lingkungan yang minimal. Jaringan kereta api akan memperkuat tata ruang struktur dalam menciptakan koridor kepadatan tinggi yang sesuai dengan konsep kota kompak.
Seminar ini juga mengundang Dr. Ir. Walter Timo de Vries dari Technical University of Munich, Germany, yang membawa makalah “Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Pembangunan Kota Berkelanjutan – kasus IKN”, menyoroti apakah masalah dan antisipasi terkait pengembangan kawasan kota baru, dengan membandingkan beberapa Negara yang melakukan pemindahan ibukota Negara, Dr Walter, menekankan bahwa kompleksitas akan muncul menyertai pengembangan kota baru, yaitu; pertumbuhan kota (urban growth), energy; terkait penyediaan energy bagi kota baru tersebut, apakah mengandalkan energy fosil, atau sustainable energy, kebutuhan air untuk menunjang pertumbuhan kota dan populasi penduduk, serta land right atau land use yang berkaitan dengan control dari pemerintah terhadap pertumbuhan kota, kerusakan ekologis dan lain sebagainya.
Acara ditutup dengan Closing remark: dari Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Dr. Ir Budhi Muliawan Suyitno, IPM dengan ucapan terima kasih kepada para narasumber, peserta dan panitia pada seminar SEMRESTEK, yang rutin dilaksanakan sejak tahun 2018, Dekan mewakili Universitas Pancasila mengucapkan terima kasih pula kepada 350 peserta, dengan 54 artikel ilmiah dengan 10 artikel datang dari universitas di seluruh Indonesia, juga kepada 10 sponsor yang turut membantu terselenggaranya seminar ini, Dekan berharap tema seminar yang dipilih dan diskusi yang terjadi, akan menjadi bekal yang berharga bagi bangsa Indonesia.