 
															Jakarta — Lima mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Pancasila berhasil menciptakan inovasi ramah lingkungan berupa mucoadhesive edible film yang memadukan ekstrak propolis Tetragonula laeviceps dan kulit buah nanas (Ananas comosus) sebagai solusi alami pencegah karies gigi. Karya ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ketiga, yaitu *Good Health and Well-being*.
Penelitian tersebut merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dan berhasil memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Di bawah bimbingan dosen apt. Diah Kartika Pratami, M.Farm., tim peneliti terdiri atas Diah Nurul Qolbi Salasatun sebagai ketua, bersama anggota tim Zulfa Alia Mukhtar, Davina Safitri, Kelly, dan Shelomita Juriah Nurazis.
Menurut Diah Nurul, inovasi ini diharapkan dapat menjadi alternatif alami yang aman dan praktis untuk mencegah karies gigi, mengingat prevalensinya di Indonesia masih cukup tinggi. Karies gigi umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans yang merusak lapisan enamel melalui produksi asam.
Diah Kartika Pratami, selaku dosen pembimbing telah banyak melakukan penelitian propolis. Beliau mengungkap sampel yang diambil berasal dari propolis Tetragonula laeviceps, jenis stingless bee terbanyak dibudidaya di Indonesia. Propolis diketahui kaya akan senyawa flavonoid, fenolik, dan memiliki aktivitas antibakteri tinggi terhadap mikroorganisme penyebab kerusakan gigi. Sementara itu, tambahan zat aktif ekstrak kulit buah nanas karena kandungan enzim bromelain yang bersifat proteolitik alami, mampu menghambat pertumbuhan serta pembentukan biofilm bakteri, dan memperkuat efek antibakteri propolis.
Kedua bahan alami tersebut kemudian diformulasikan menjadi film tipis yang dapat menempel di mukosa mulut (mucoadhesive), sehingga zat aktifnya dilepaskan secara bertahap di rongga mulut untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap karies.
Rangkaian penelitian dimulai sejak Agustus 2025, mencakup proses ekstraksi bahan alam, pengujian kualitas ekstrak, formulasi dan evaluasi sediaan, analisis kadar flavonoid dan fenolik total, uji antibakteri, identifikasi senyawa dengan LC-MS/MS, hingga uji hedonik untuk menilai penerimaan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi propolis dan kulit nanas memiliki efek sinergis dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans serta mengandung 10 senyawa aktif yang berperan dalam menjaga kebersihan mulut.
Inovasi ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga mendukung pemanfaatan limbah alami seperti propolis dan kulit nanas menjadi produk bernilai tambah. Karya ini menjadi bukti kontribusi nyata mahasiswa Universitas Pancasila dalam pengembangan produk kesehatan berbasis bahan alam yang berkelanjutan.
 
															


