Universitas Pancasila Kukuhkan 896 Wisudawan, Tegaskan Komitmen Mencetak Generasi Muda Cerdas Berintegritas untuk Indonesia Emas

Jakarta, 20 Mei 2025 – Universitas Pancasila (UP) kembali meluluskan sebanyak 896 wisudawan/wati dari berbagai jenjang pendidikan (D3, S1, S2, S3, dan profesi Apoteker) dalam Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2024–2025 yang digelar secara khidmat dengan mengusung tema “Generasi Muda Cerdas Berintegritas untuk Indonesia Emas.” Acara wisuda ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, MD, PhD., Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang juga menyampaikan orasi ilmiah kepada para seluruh wisudawan/wati, Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Tri Munanto, SE, M.Ak. Selain itu, hadir pula Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP), Dr. Ir. Siswono Yudo Husodo, serta jajaran pengurus yayasan, dekanat, dan seluruh sivitas akademika UP.

Dalam pidato sambutannya, Pjs. Rektor UP, Prof. Dr. Adnan Hamid, S.H., M.H., M.M., menyampaikan bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan, melainkan awal pengabdian kepada masyarakat. Ia mengingatkan pentingnya semangat belajar sepanjang hayat dan daya juang yang tak kenal menyerah dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. “Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah,” kutip Prof. Adnan dari Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, seraya menegaskan bahwa lulusan UP harus menjadi pelopor dalam membumikan nilai-nilai Pancasila di setiap lini kehidupan.

Wisuda ini juga menjadi momentum reflektif terhadap pencapaian UP yang kini memasuki usia 59 tahun. Dengan akreditasi institusi Unggul, UP tercatat sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Jakarta versi UI GreenMetric 2024, serta menempati posisi ke-14 secara nasional dalam indeks SINTA, yang mengukur produktivitas dan dampak publikasi ilmiah. Capaian gemilang juga ditorehkan mahasiswa UP di berbagai ajang internasional seperti World Science Environment Engineering Competition (WSEEC), Thailand International Choral Festival, hingga Jakarta International Science Fair. 

Lebih lanjut, Prof. Adnan menyoroti pentingnya etika dan moral sebagai kompas dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan. Menurutnya, nilai luhur Pancasila harus terus menjadi pedoman dalam berpikir, bertindak, dan berkontribusi bagi bangsa. Acara wisuda kali ini juga dihadiri oleh Kepala Badan POM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, MD, Ph.D., yang menyampaikan orasi ilmiah serta memberikan inspirasi bagi para lulusan dalam kontribusi nyata di bidang kesehatan dan perlindungan Masyarakat

Dalam momentum yang membanggakan ini, Ketua Pembina YPPUP Dr. (HC). Ir. Siswono Yudo Husodo, turut menyampaikan pesan inspiratif kepada para wisudawan sebagai bekal menapaki perjalanan baru dalam kehidupan pasca kampus. Dalam sambutannya, Dr. Siswono menekankan pentingnya semangat kerja, motivasi pencapaian (achievement motivation), dan inovasi bagi para wisudawan dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif di era borderless world. Persaingan tidak hanya terjadi di dalam negeri, tetapi juga lintas batas negara, yang ditandai dengan semakin mudahnya pekerja dan investor lintas negara. Dengan 9 juta pekerja Indonesia di luar negeri dan 400.000 pekerja asing di Indonesia, Dr. Siswono mendorong para lulusan untuk memperluas kemampuan, termasuk menguasai bahasa internasional seperti Mandarin, Jepang, atau Korea, selain Bahasa Inggris, sebagai bekal berkompetisi secara global.

Dr. Siswono optimis bahwa Indonesia memiliki masa depan cerah dalam konstelasi ekonomi global. Pada tahun 2035, Indonesia diperkirakan berada di peringkat 8 atau 9 sebagai ekonomi terbesar dunia, seiring dengan bergesernya pusat kegiatan ekonomi global ke Asia. Perubahan ini, menurutnya, membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk berkontribusi dalam sektor-sektor strategis, khususnya manufaktur yang akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama. Ia juga menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju yang signifikan secara global.

Beliau menekankan pentingnya semangat belajar yang berkelanjutan seiring dengan perkembangan zaman yang pesat. “Hari ini Anda diwisuda menjadi sarjana, mengakhiri masa studi di UP. Dunia tengah berubah cepat, dan Anda tidak boleh berhenti belajar. Belajar tidak hanya terjadi di bangku kuliah, tetapi juga melalui pengalaman langsung dalam kehidupan bermasyarakat. Belajarlah sambil bekerja, dan bekerjalah sambil terus belajar,” ujar beliau.

Dalam menghadapi era digital dan teknologi canggih, para lulusan juga diimbau untuk menguasai teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), robotik, dan bioteknologi, serta pentingnya penguasaan bahasa asing seperti Mandarin, Jepang, atau Korea sebagai bekal bersaing secara global. “Pemenang di masa depan adalah mereka yang mampu memanfaatkan teknologi secara tepat guna,” ujar beliau, seraya mengingatkan potensi tantangan seperti kesenjangan ekonomi, hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi, dan penyalahgunaan teknologi yang perlu diantisipasi, tutupnya.

Pada wisuda kali ini para wisudawan/wati juga berkesempatan mendengarkan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, MD, PhD. Dalam orasinya beliau menegaskan pentingnya sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas sebagai modal utama menuju visi Indonesia Emas 2045, yakni “Negara Nusantara berdaulat, maju, dan berkelanjutan”. Tantangan seperti stunting dan penyakit tidak menular (PTM) harus diatasi, sementara potensi besar seperti bonus demografi, indeks pembangunan manusia yang meningkat, dan pertumbuhan ekonomi perlu dimaksimalkan. Prof. Taruna juga menggarisbawahi peran vital pengawasan obat dan makanan oleh BPOM melalui pendekatan berbasis teknologi, inovasi, dan kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk mempercepat hilirisasi hasil penelitian dan membangun kemandirian di bidang obat dan makanan.

Prof. Taruna menyampaikan bahwa generasi muda, termasuk para wisudawan, memiliki peran strategis dalam membangun budaya kualitas (quality culture) untuk mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045. Dengan mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI) dalam pengawasan dan layanan publik, BPOM mendorong terciptanya produk obat dan makanan yang aman, bermutu, dan berdaya saing global. Melalui kemitraan yang telah terjalin dengan 179 perguruan tinggi hingga Mei 2025, BPOM berharap kolaborasi akademik dan industri dapat menghasilkan inovasi yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta perekonomian nasional.

Share:

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Type Search

Search